Rabu, 16 Maret 2011

MIMPI

Sepertiga umur manusia dihabiskan untuk tidur. Selama tidur, tubuh manusia beristirahat dan otak mengolah informasi yang diserap di sepanjang hari sebelumnya. Tidur adalah kegiatan alami dan penting, sebagai bagian dari daur bangun dan tidur selama 24 jam. Tidur adalah keadaan alih kesadaran dimana seseorang dapat dibangunkan dengan mudah dari tidurnya. Para ahli mengamati perilaku beberapa orang dengan menggunakan alat yang dinamakan elektroensefalograf (EEG) untuk mengukur gelombang otaknya.
Pada saat kita tidur atau terjaga, gelombang otak senantiasa dihasilkan oleh ‘lalu lintas elektro’ yang sibuk yang melintas melalui miliaran neuron dalam otak. Gelombang-gelombang otak yang berlarian dihasilkan berdasarkan seseorang dalam keadaan terjaga, waspada, mengantuk, atau tertidur lelap. Mimpi adalah peristiwa yang dialami seseorang selama tidur.
Tidur mengikuti pola urutan peristiwa tertentu, yang dapat berulang dengan sendirinya. Ketika tidur, kita mengalami empat tahap tidur, mulai dari tahap setengah sadar hingga tahap tidur lelap atau kerjapan mata lambat atau NREM (nonrapid-eye-movement). Detak jantung dan laju pernafasan menurun dan aktivitas otak melambat.
Setelah 90 menit, tahap tidur lelap beralih ke tahap mengambang atau kerjapan mata cepat atau REM (rapid-eye-movement). Mata bergerak dibawah kelopak mata dan berlangsunglah mimpi. Laju pernafasan dan detak jantung terus meningkat, dan aktivitas otak bertambah. Tubuh tidak bergerak dan otot-otot dalam keadaan lumpuh. Selang lima menit hingga sepuluh menit, sipenidur akan kembali mengalami tidur lelap. Disepanjang malam pola ini terus berulang hingga lima kali dengan tahap tidur REM dimulai setiap selang 90 menit. Rentang waktu tidur lelap terus memendek di sepanjang malam, dan periode tidur REM kian memanjang. Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit.

Lebih lanjut tentang: Proses terjadinya mimpi

sumber : http://id.shvoong.com/medicine-and-health

ILMU ALAMIAH DASAR
RURIN RIMADHANY
16510282
1PA04

Tidak ada komentar: