Jumat, 05 November 2010

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Indonesia kembali berduka, bencana kembali terjadi.26 Oktober 2010 kemarin, Gunung Merapi yang berada di urutan keenam teraktif didunia kembali meletus. Tak hanya lingkungan sekitarnya saja yang menjadi kemurkaan gunung tersebut, tapi banyak sekali penduduk yang tinggal di daerah Yogyakarta dan sekitarnya yang menjadi korban keganasan letusan gunung tersebut. Diperkirakan sedikitnya 28 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan..
Kronologi:
  • 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
  • 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
  • 25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
  • 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
  • 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
  • 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
Berikut adalah kronologi letusan Gunung Merapi
  1. Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
  2. Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
  3. Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
  4. Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
  5. Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
  6. Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
  7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
  8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
  9. Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
  10. Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
  11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
  12. Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
  13. Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Akibat letusan  ini sangatlah berdampak besar bagi kehidupan masyarakat disana, tidak hanya kehilangan orang-orang yang mereka cintai,tapi mereka juga kehilangan semua harta benda yang mereka punya. Keadaan semakin memburuk karna mereka harus tinggal bersama korban-korban yang lain di tenda pengungsian yang disediakan. Penyakitpun mulai menyerang mereka,seperti sesak nafas,diare,gatal-gatal,dan ditambah parah dengan kesulitannya mendapatkan air bersih. 
Tak hanya tekanan yang timbul oleh lingkungan, kondisi psikis mereka-pun mulai terganggu. Trauma menghantui hari-hari mereka yang sempat mereka rasakan pada letusan Merapi pada tahun 2006 silam.
Mulailah para awak media meliput segala kesengsaraan yang terjadi. Tujuan awalnya mungkin untuk membantu sesama yang sedang kesusahan, tapi setelah itu munculah orang-orang yang mengaku ingin membantu tetapi hanya ingin pamer di depan orang banyak.
Malangnya negeri ini,pemerintah bersuara ingin bertindak,tapi masi saja ada bayi yang kesulitan mendapatkan makanan.Masih saja ada seorang nenek yang kekurangan obat-obatan dan pakaian yang layak.
Mari kita bantu mereka,tidak aja dengan dukungan berupa materi, tapi juga dengan dukungan moral yang menguatkan mereka.

PRAY FOR INDONESIA

1PA04 Ilmu Budaya Dasar





Tidak ada komentar: