Selasa, 20 Maret 2012
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KESEHATAN MENTAL (MENTAL HYGIENE)
Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan :
(1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari;
(2) bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan
(3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan.
Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental tertentang dari yang baik sampai dengan yang buruk, dan setiap orang akan mengalaminya. tidak sedikit orang, pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
1. Hadfield : ”upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit”.
2. Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”.
3. Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”.
KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT
Setiap menusia memiliki gaya dan ciri masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak semua orang memiliki seluruh kriteria untuk dapat disebut sebagai orang yang memiliki mental yang sehat karena setiap orang mungkin memiliki sifat tertentu yang dicirikan sebagai mental tidak sehat.
Ciri Mental Sehat Pada Seseorang :
1. Terhindar dari Gangguan Jiwa : Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu:
a. Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak.
b. Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
2. Dapat menyesuaikan diri : Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.
3. Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin : Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
4. Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain : Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama
5. Bertanggungjawab : Berani menghadapi segala hal yang dilakukannya.
6. Dewasa : Memiliki sikap dan perilaku yang tidak manja dan kekanak-kanakan.
7.Menghormati dan Menghargai Orang Lain : Berperilaku sopan santun sesuai aturan, nilai, norma dan adat istiadat yang ada di suatu tempat.
8. Optimis : Berfikir positif dalam menghadapi kehidupan.
9. Beriman dan Bertakwa : Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.
10. Disiplin : Taat dan patuh terhadap aturan yang ada serta menghargai waktu yang ada.
Uraian diatas, menunjukan ciri-ciri mental yang sehat, sedangkan yang tidak sehat cirinya sebagai berikut :
1. Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
2. Perasaan tidak aman (insecurity)
3. Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
4. Kurang memahami diri (self-understanding)
5. Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial
6. Ketidakmatangan emosi
7. Kepribadiannya terganggu
8. Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).
RURIN RIMADHANY
16510282
PAIKOLOGI KESEHATAN MENTAL
Fenomena Kesehatan Mental di Masyarakat
Sebelum saya menjelaskan mengenai artikel yang saya buat tentang fenomena yang banyak terjadi di masyarakat, sebelumnya saya akan menerangkan dahulu mengenai Teori Psikoanalisa dari Sigmun Freud.
Teori Psikoanalisa Sigmun Freud
Dalam teori ini, Freud memandang pembentuk kepribadian dan sikap seseorang dipengaruhi oleh model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan model kepribadian tersebut adalah : Id, Ego, dan Super Ego.
Id adalah faktor keinginan yang timbul dari naluti dan insting untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia seperti lapar, haus,seks dan yang lainnya. Id akan menimbulkan energi yang menyebabkan tingginya tegangan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia. Ketika energi Id memuncak, muncullah Ego. Ego adalah Aspek psikologis manusia yaitu kognitif dan intelektual, tujuan Ego adalah mencari objek yang tepat dan realistis untuk mereduksi tegangan dari Id. Super Ego adalah aspek sosiologis dari kepribadian berupa hubungan keinginan dari Id dengan norm atau peraturan yang ada di masyarakat.
Kesehatan mental jika ditinjau ari psikoanalisis adalah ketika Id menimbulkan keinginan besar seperti keinginan seksual, kasih sayang, kebutahn untuk hidup dan lain-lain. Lalu Ego mencari penyaluran realistis untuk mereduksi tegangan dari Id. Seperti mencari lawan jenis untuk berhubungan seksual, berusaha mencari kebutuhan lainnya seperti makanan untuk memenuhi kebutuhan akan rasa lapar. Disaat Ego sudah menemukan penyalurannya lalu akan muncul super ego yaitu penilaian dari hati juga lingkungan sekitar mengenai apakah tindakan yang akan kita lakukan sesuai dengan norma atau aturan yang ada di masyarakat dan apakah sesuia dan bisa diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
Jika seseorang terlalu menuruti salah satu aspek seperti Id, Ego atau Super Ego, dan tidak mempertimbangkan aspek lainnya, maka orang tersebut dapat melakukan hal yang dianggap abnormal dan dapat di nilai orang tersebut tidak memiliki mental yang sehat.
Fenomena yang akan saya jelaskan adalah tentang seseorang yang memiliki hasrat seksual yang besar tetapi tidak dapat melakukan penyaluran yang realistis. Saat kebutuhan Id pria tersebut begitu besar, dalam hal ini masalah seksual, pria ini tidak bisa manahan hasratnya yang semakin besar untuk memuaskan dirinya akan kebutuhan itu dikarenakan tidak adanya mekanisme pertahanan ego yaitu ego menempuh cara ekstrim untuk menghilangkan tekanan kecemasan berlebihan dari Id dengan cara rasionalisai., menggantikan keinginan dengan yang tidak berbahaya, atau menyublimasi keinginan tersebut. Disaat pertahanan Ego tidak bekerja dengan baik, maka Id akan semakin membesar lalu hasrat akan kebutuhan seksual itu pun akan disalurkn tanpa banyak berfikir lagi atau melupakan aspek lain seperti Super Ego. Dari sinilah akan timbul perilaku menyimpang seperti pemerkosaan, masturbasi atau perilaku seks bebas yang memang dewasa ini bukanlah hal tabu lagi di lingkungan masyarakat sekitar kita.
RURIN RIMADHANY
16510282
Psikologi Kesehatan mental
Langganan:
Postingan (Atom)